• Jadi Wisudawan Terbaik, Restu Terapkan 4T





    ShahafahNafilah – Restu Budiansyah Rizki, a’dho’ UKMU Nadi Walisongo fi al Lughah al Arabiyyah (Nafilah) angkatan 2013 masuk dalam jajaran wisudawan terbaik pada Wisuda UIN Walisongo Semarang Ke 72 bertempat di Auditorium 2 Kampus III. Kamis, (27/7/2017).

    Mahasiswa Jurusan Bahasa Arab ini tergolong berhasil lulus tepat waktu dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,91 dengan judul skripsinya Musykilaat Qiraaah an-Nashuush al-Arabiyyah ‘Inda Mafhuum Muhammad ‘Ali al-Khuulii bi at-Tathbiiq ‘ala Thalibati al-Mustawaa al-Khaamis li Qism Ta’lim al-Lughah al-Arabiyyah bi Jaamiah Walisongo al-Islamiyyah al-Hukumiyyah Semarang.

    “Saya lulus di semester delapan. Karena kebetulan angkatan saya sistem kredit semester (SKS) yang keluar pertama 18 SKS. Jadi kalau dikalkulasi tidak bisa lulus tujuh semester,” ungkap pria asal Pemalang itu.

    Keberhasilan itu, kata Ian, merupakan bukan semata-mata hasil kerja keras, melainkan yang lebih penting adalah hasil kerja pintar. “Yang paling bermakna adalah kerja pintar dengan pikiran atau akal yang dimiliki. Dalam artian bagaimana agar kegiatan atautugas dapat dikerjakan tepat sasaran. Kemudian yang tidak dilupa adalah ikhtiarnya” tukasnya.

    “Kiatnya itu punyai target dan percaya diri aja. Tidak minder atau takut salah. Masalah organisasi, ya harus bisa pandai-pandai me-managewaktu. Adaikata ada yang tabrakan antara jadwal kuliah dan organisasi otomatis ya harus ada salah satu yang dikorbankan, dengan mempertimbangkan risikonya” tambah pria berambut hitam saat diwawancara via WhatsApp.

    Empat tahun perjuangannya untuk mendapat gelar sarjananya dilakukan dengan sungguh-sungguh dan disipin. Tugas akhirnya (skripsi) yang seringkali menjadi momok menakutkan bagi mahasiswa berhasil ia taklukkan dengan prinsip 4T, yaitu Terencana, Tertib, Teratur, dan Tertarget.

    Terencana yaitu memiliki rancangan kapan dan berapa lama tugas akan dikerjakan dan diselesaikan. Tertib dan Teratur maksudnya teratur dan rapi mengerjakan tugasnya. Runtut, tidak loncat-loncat. Rajin mengerjakan setiap hari. Bukan hari ini mengerjakan, dua hari berikutnya tidak. Harus ditertibkan.

    Adapun Tertarget artinya ketika mengerjakan tugas harus memiliki target berapa banyak yang harus diselesaikan dalam satu waktu. Sebagai contoh, menarget sepuluh lembar dalam waktu satu jam. Maka target harus dipenuhi, jangan sampai kurang.

    “Kurang lebih seperti itu yang saya lakukan selama menyelesaikan skripsi saya. Insyaallah dengan seperti itu, semua tugas akan cepat selesai. Dan hal itu juga yang menjadi pesan saya untuk a’dho’ Nafilah” pungkas pria yang pernah menjabat di Qism Shahafah wa Tarjamah.
  • You might also like

    4 komentar:

    1. terima kasih... mohon kritik dan sarannya ya...

      BalasHapus
    2. aduh malunya saya...baru lihat ini....boleh deh lihat atau menilik blog saya yah. buat nafilah: sukses selalu,,,,,ini alamat blog: https://restubudiansyah.blogspot.co.id/#

      boleh di klik dan minta kritik sarannya.

      BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.